Hal-Hal Yang Membuat Siswa Malas Belajar Saat Di Sekolah

Sabtu, Mei 24, 2014
PilihanIni - Memang, belajar itu sangat membosankan ketika banyak gangguan-gangguan atau hal-hal yang kita inginkan selalu terbayang-bayang di pikiran kita. Seolah-olah baru memulai pelajaran saja, rasanya sudah ingin pulang. Karena sudah memiliki kejenuhan dan ketidaknyamanan untuk tidak belajar.

Salah seorang pakar ilmu jiwa (Dr. Dale Carnegie), menjawab situasi seperti ini melalui analisa kejiwaan. Menurut beliau, otak adalah organ tubuh yang tidak akan mengalami lelah. Otak berbeda dengan organ tubuh lainnya yang jika melakukan pekerjaan akan mengalami capek dan lelah. Oleh sebab itu, otak manusia tidak akan mungkin merasa lelah walau digunakan untuk berpikir dan belajar selama sehari semalam. Kelelahan otak terjadi akibat dari rasa bosan dan penat yang dialami seseorang. Perasaan bosan dan penat inilah yang menyebabkan seseorang cepat merasa lelah dan ingin menghentikan pekerjaannya untuk kemudian beristirahat.

Hal yang semacam ini kerap kali dialami para siswa. Tidak sedikit di antara mereka yang mengantuk ketika pelajaran sedang berlangsung. Lebih parahnya, ketiduran di kelas dapat membuat dampak negatif yang besar jika pelajaran yang penting tersebut belum dipahami oleh siswa. Oleh karena itulah, agar tujuan belajar tercapai sesuai dengan target yang ditentukan, para guru dan pengajar hendaknya mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan kebosanan dan kepenatan dalam proses belajar mengajar.


Berikut, Hal-Hal Yang Membuat Siswa Malas Belajar Saat Di Sekolah :

1. Jenis Mata Pelajaran
Dalam jenis mata pelajaran pasti memiliki karakteristik masing-masing dan mengandung kekhususan yang tentu membedakan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain sangatlah berbeda jauh. Hal utama inilah yang dapat membuat siswa malas belajar, karena tidak semua siswa menyukai semua mata pelajaran yang ada.

2. Pendekatan Yang Salah
Seringkali guru mencoba untuk membangun gambaran yang menjadikan diri siswa berwibawa. Namun, banyak juga guru yang salah kaprah dalam menerapkan gambaran terhadap siswa tersebut. Bukannya bertambah berwibawa, tidak jarang malah mereka menjadikan olok-olokan di kalangan siswa. Ini terjadi karena para pengajar (Guru) sering melakukan pendekatan yang salah terhadap para siswanya.

3. Kurangnya Rangsangan Keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Belajar
Tingkat kecerdasaan dan kepintaran siswa tentu berbeda-beda. Ada siswa yang cerdas sehingga mampu menyerap pelajaran dalam sekali penyampaian, dan ada juga siswa yang harus mendapat berulang-ulang kali pengarahan baru ia mengerti dan memahami suatu mata pelajaran yang telah di pelajarinya. Siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan mudah biasanya lebih aktif daripada siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran dengan baik, hal ini karena kebanyakan dari mereka menganggap bahwa dirinya tidak akan bisa memahami pelajaran (Rendah diri). Ini menjadi penyebab terpenting dalam membangun kebosanan bagi siswa. Oleh karena itu, setiap guru dituntut untuk merangsang keaktifan para siswa.

4. Keadaan Kondisi Yang Sedang Buruk
Keadaan kondisi fisik yang baik belum tentu akan menghasilkan perbuatan yang baik pula, walaupun pepatah mengatakan bahwa "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat", namun faktanya sering berlainan. Maka kondisi kejiwaan (Mood) harus benar-benar sesuai agar menciptakan hasil yang sesuai pula. Manusia sebagai makhluk yang cerdas sebenarnya lebih sering dipengaruhi oleh keadaan jiwa dalam melakukan suatu pekerjaan. Maka dari itu, guru haruslah mengetahui mood siswa-siswanya, jangan-jangan siswa tersebut sedang ada masalah di luar sekolah, entah di rumah atau di tempat lainnya. Adakanlah bimbingan konseling untuk mengatasinya, jadikanlah sekolah sebagai tempat yang nyaman dan melindunginya, ini akan membantu untuk meningkatkan gairah dan semangat belajarnya.

5. Waktu Belajar Yang Terlalu Lama
Waktu yang terlalu lama ini sangat membuat siswa tidak berkonsentrasi saat melakukan pembelajaran. Tentunya yang ada di pikirannya adalah, waktu pulang, waktu pulang, dan waktu pulang. Hal ini sangat berdampak negatif, selain mempunyai pikiran seperti itu, siswa juga butuh pendekatan dengan keluarga, teman, sahabat, atau orang-orang baik yang berada di dekatnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa sosialisme serta saling berinteraksi sosial lebih jauh.

Jadi untuk pengajar (Guru), sebaiknya berikanlah waktu yang cukup untuk siswa dalam belajar di sekolah, karena waktu yang terlalu lama dapat membuat siswa tersebut merasa jenuh, bosan, dan hal-hal negatif lainnya.

Setelah di reset para ahli, waktu pembelajaran siswa pada umumnya adalah kurang lebih 5 jam. Karena terlalu lama belajar juga dapat membuat otaknya selalu bekerja, dan keadaan fisik pun mulai melemah.
Previous
Next Post »
8 Komentar
avatar

Wah True banget nie gan wkwkwk Sial lah !!

Balas
avatar

Hehehe. Iya Gan, semoga bermanfaat ya :)

Balas
avatar

wah ane setuju banget sama nomor satu dan lima :D
menurut ane jangan terlalu lama belajar :3 difindlandia aja pendidikannya peringkat pertama di dunia waktu belajarnya hanya 2 jam perhari :D

Balas
avatar

Iya, terima kasih atas sarannya :)
Saya juga kurang setuju dengan pendidikan di Indonesia ini, pendidikan (Pembelajaran) ini seharusnya membutuhkan waktu yang cukup untuk siswa dan siswi saja, terlalu berlebihan juga akan banyak dampak negatifnya.
Belajar dengan waktu sedikit tapi membuahkan hasil itu baru waktu belajar, daripada belajar dengan waktu yang cukup lama, tapi tidak dapat ilmu sedikit pun? Hehehe.

Balas
avatar

emng bener gan yg agan jelasin..
jujur aja ane paling males kalo lagi belajar MTK udah ane kga tapi ngerti, waktuny juga agak lama jadi bosen banget , jadi ngantuk -_- :o :v

Balas
avatar

Iya Gan, memang benar...
Sama seperti saya, apalagi pelajaran yang tidak disukai dan tidak membuahkan hasil sedikitpun dalam waktu yang sangat lama, itu rasanya bosan, jenuh, ya terkadang suka mengantuk juga :o

Balas
avatar

Sama-sama Sob!
Semoga bermanfaat.

Balas

Kolom komentar tersedia untuk berdiskusi, berbagi ide, dan pengetahuan antar pengunjung juga Admin. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik. Setialah pada topik apa yang telah dibahas. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap Suku, Agama, Ras, atau Antargolongan tertentu. Terimakasih atas pengertiannya.

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔