Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Untuk Saling Berbagi?

Rabu, Juli 09, 2014
PilihanIni - "Mamah, adik nakal nih, mainan aku direbut!" "Ayah, kakak jahat nih, permen aku dimakan!" Tak lama terdengar jerit tangis anak-anak. Anak-anak kecil sering berebut sesuatu seperti sebuah mainan, permen, dan apa saja yang mereka lihat. Ini sering menimbulkan pertengkaran dan tangis yang akan membuat orang tua sakit kepala. Untuk menghindari hal ini sebaiknya orang tua mengajar anak untuk berbagi. Anak-anak, terutama yang berumur di bawah 3 tahun sulit berbagi. Ini adalah bagian yang normal dari proses pertumbuhan. Memahami dan menerima kenyataan ini merupakan langkah pertama untuk menolong si anak berkembang menjadi anak yang murah hati.


Berikut, Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Untuk Saling Berbagi? :

1. Jangan Pernah Menyebut "Mainanmu"
Bila memberi sebuah mainan baru jangan menyebutnya "Ini mainanmu." Lebih baik "Ini mainan kalian." Dengan demikian mainan itu tidak menjadi milik seorang anak saja. Dalam hal sebuah hadiah ulang tahun, pesanlah kepada si anak yang menerima supaya membiarkan saudaranya meminjamnya sesekali.

2. Tetapkan Peraturan
Beri tahu anak-anak bahwa mereka akan terkena hukuman bila berebut atau bertengkar soal mainan, dan lain-lain. Anda dapat menerapkan hukuman seperti, masuk ke kamar tanpa mainan yang diperebutkan selama 15 menit misalnya. Beritahu mereka bila mereka akur sebelum 15 menit mereka boleh keluar kamar. Jangan hanya menghukum anak yang lebih besar karena Anda berpendapat dia seharusnya lebih mengerti. Si anak akan merasa Anda berat sebelah, cuma sayang kepada adiknya.

3. Timer
Bila mereka bertengkar berebut untuk sebuah mainan, sepeda, atau video game pasanglah timer. Mintalah mereka menebak sementara Anda melempar dadu atau mata uang. Yang menang akan mendapat giliran pertama dan berilah waktu 3 menit, sementara yang mendapat giliran kedua berilah 5 menit. Mereka akan belajar sabar menunggu giliran.

4. Teladan
Tidak ada cara yang lebih ampuh untuk mengajarkan sesuatu kepada anak-anak selain melalui sikap teladan. Anda dapat mengundang teman atau tetangga yang mempunyai anak sebaya untuk ke rumah bermain dengan anak-anak Anda. Sebelumnya, beri tahu anak-anak Anda untuk membiarkan teman-temannya bermain dengan mainannya. Buatlah makanan kecil atau kue-kue untuk dimakan bersama. Melihat ibunya yang murah hati anak-anak pasti terkesan dan mengikuti teladannya. Bila memberi kue kepada anak yang lebih besar mintalah agar dia membagi adiknya. Dengan begitu si kakak belajar memberi dan si adik belajar dari contoh itu.

5. Buku Atau Film Anak-Anak
Buku anak-anak yang bergambar merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak berbagi. Anda dapat membacakannya sebelum mereka tidur. Film yang jalur ceritanya tentang anak yang murah hati akan memberi kesan lebih mendalam.

6. Jangan Memaksa
Sebaliknya, ciptakan sikap dan lingkungan yang mendorong anak-anak untuk ingin berbagi. Anak-anak balita belum memahami sepenuhnya mengapa mereka harus berbagi, mereka melakukannya karena bujukan orang tua. Kadang-kadang ada barang yang sangat mereka sayangi, yang tidak akan pernah mereka biarkan disentuh anak lain, misalnya boneka anjing-anjingan atau selimut yang sudah butut. Hargailah pendapatnya, bagi mereka nilai barang itu sama berharganya dengan nilai cincin kawin bagi Anda.

Anak-anak juga cukup pandai untuk menilai, bila yang datang adalah teman yang bandel, mereka akan menyembunyikan mainan mereka yang baru, karena mereka tahu temannya itu akan merusak. Anak-anak lebih mudah berbagi dengan teman yang lebih kecil dan pendiam, yang tidak mereka anggap sebagai ancaman. Bila berkunjung ke rumah Anda mintalah teman Anda membawa mainan dari rumah. Anak Anda pasti ingin meminjam mainan temannya, untuk itu dia pun harus merelakan mainannya dipinjam. Dia akan belajar bahwa dengan berbagi dia akan merasa lebih senang.

7. Adakan Permainan
Buatlah skenario sederhana tentang kemurahan hati seorang anak. Lakukan bersama keluarga permainan drama kecil yang diakhiri dengan anak Anda membagikan sesuatu ke setiap anggota keluarga, misalnya kue, kembang, mainan kecil, dan lain-lain. Anak-anak cenderung mengingat apa yang mereka pelajari melalui permainan daripada melalui perkataan.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Kolom komentar tersedia untuk berdiskusi, berbagi ide, dan pengetahuan antar pengunjung juga Admin. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik. Setialah pada topik apa yang telah dibahas. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap Suku, Agama, Ras, atau Antargolongan tertentu. Terimakasih atas pengertiannya.

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔